Selasa, 05 Oktober 2010

Gunung Darajat Garut

Agak aneh rasanya, aku sering ke Garut tapi baru kali ini jalan-jalan ke gunung Darajat. Sudah sering dengar dan beberapa kali diajak tapi aku tidak pernah tertarik untuk pergi, mungkin karena rumah ortu yang nyaman untuk berleha-leha (nyantai) dan mungkin juga karena wangi masakan ibuku yang super duper TOP banget itu selalu memenuhi  udara dalam rumah..he3
Tapi setelah melihat pemandangan gunung Darajat, kita seperti berada di negeri diatas awan.. rasanya menyesal sekali kenapa ga dari dulu datang kesini... hamparan perkebunan yang subur, ada kawah gunung Darajat, hutan tropis dengan berbagai jenis pohonnya, merasakan kabut yang perlahan turun... ahh indah sekali.

Gunung Darajat  berada di kabupaten Garut – Jawa Barat, terletak sekitar 20 km sebelah barat Kota Garut, baru beberapa tahun ini dikembangkan menjadi obyek wisata. Akses jalan yang sudah bagus menjadikan daerah ini menjadi obyek wisata pemandian air panas alternatif selain di Cipanas-Garut.

Lapangan Uap Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Darajat adalah kerjasama Chevron Geothermal Indonesia Ltd dan Pertamina untuk ikut menopang peningkatan kebutuhan energi listrik di Indonesia. Salah satu sumber daya energi yang cukup melimpah di Indonesia adalah energi panas bumi. Sebagai negara yang banyak memiliki gunung berapi, Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki sumber daya energi panas bumi dalam kapasitas yang besar. 

Pemandangan yang indah membuatku ingin rasanya tinggal disalah satu rumah di perkampungan di kaki gunung ini.

Jadi ingat film favoritku "A Walk in the Clouds" yang dibintangi si ganteng Keanu Reeves itu lho.. Jika dilihat dari bawah sana, tempatku berdiri ini akan terlihat berada di awan, dan artinya aku sedang berjalan-jalan di awan..hahahaaa..

Sejauh mata memandang warna hijau muda menyelimutin permukaan tanah, ada tanaman kentang, kol dan sayuran lainnya. Walaupun senang melihat suburnya perkebunan itu, tapi ada rasa ngeri juga melihat kondisi lahan hutan yang dibabas habis untuk lahan bercocok tanam, bahaya tanah longsor bisa saja terjadi apalagi pada saat curah hujan yang tinggi (mudah-mudahan mereka selalu waspada).

Pada saat kami melanjutkan perjalanan menuju kawah Darajat sekitar jam 11 siang terlihat halimun/ kabut mulai turun.. sedikit spooky tetapi jauh dari rasa takut, dan aku bukan anggota pencinta alam yang suka naik gunung tapi  melihat pohon-pohon di hutan lindung ini membuatku merinding kagum.. sambil terus bergumam.. weitss cakep..cakep!

Melewati gerbang penjagaan kita akan ditanya mau kemana dan ada keperluan apa, (mungkin karena kita memasuki wilayah kerja Chevron Geothermal yang sebenarnya bukan untuk umum), tapi karena obyek kawah Darajat harus melalui jalan yang sama dengan jalur kerja  PLTPB ini, maka tidak banyak kendaraan yang boleh masuk, kondisi kendaraan harus baik karena akan melewati mendakian yang lumayan tajam. Dan kita akan  dimintai biaya (Rp 10.000/mobil) oleh pihak security untuk dana pengelolaan (walaupun tidak resmi), menurut mereka ini adalah kesepakatan antara warga dengan pihak perusahaan PLTPB dalam hal pengelolaan obyek wisata kawah Darajat.

Ini adalah sebagian dari tanda-tanda keselamatan yang kita temui, tapi jangan takut karena ada penjaga yang standby di dekat area kawah dan kita juga tidak mungkin diizinkan masuk jika kondisi area kawah tidak baik.

Kemanapun kita pergi jalan-jalan tujuannya adalah untuk bersenang-senang agar kita bisa selalu mensyukuri limpahan karunia yang kita terima. Alhamdulillah, anak-anak, bapaknya anak-anak dan tentunya (aku) ibunya anak-anak juga senang..
Si Curious boy senang melihat hal-hal menarik di alam terbuka, si bapak senang bisa main RC Landy -nya, si Sweetie senang jingkrak-jingkrak di padang rumput nan luas.. dan si ibu senang melihat semuanya senang :))


Tidak ada komentar: