Tadi setelah makan saur aku ingin tidur kembali mumpung anak-anak sudah libur sekolah, mereka tidak perlu bangun pagi. Sempat kulirik handphone-ku, ada sms masuk dari suamiku jam 1:54 AM pesan singkat "Alhamdulillah. Reel 2. Approved"
Diatas tempat tidur aku telpon suamiku untuk mengucapkan selamat atas selesainya pekerjaannya...walau baru 1 bagian dari 5 bagian pekerjaannya yang dikejar deadline.
Aku tanya apa dia sudah tidur, jawabnya: "Belumlah!".
..aku bilang biar aku saja yang tidur untuk dia, sambil tertawa dijawabnya; "Iya, mamah aja yang tidur deh.. yang enak tidurnya ya!"
Lalu kami sudahi pembicaraan dengan saling berbalas kata-kata "Love you, hon!"
Tapi setelah itu mataku tidak mau terpejam, terbayang suamiku yang masih bekerja sampai harus tidur dikantor juga. Memang beberapa bulan yang lalu suamiku sudah membicarakan dan minta pengertian aku dan anak-anak kalau setahun ini suamiku akan sangat sibuk dengan proyek barunya. Ada perasaan bersalah dalam diriku yang lebih banyak waktu santai-nya dibandingkan suamiku, aku bisa tidur selama yang kumau dan bisa bermain dengan anak2..kadang punya banyak waktu untuk bisa duduk berlama-lama didepan TV menikmati program demi program sampai bosan.
Sebenarnya banyak rencana yang ingin aku lakukan...tapi rencana yang berjibun itu belum satu juga yang terlaksana, pengen punya usaha ini usaha itu tapi kusadari semua usaha belum akan terlaksana kalau aku cuma ngomong saja! ... Kata Walt Disney: "The way to get started is to quit talking and begin doing"
Kuangkat badanku dari tempat tidur, lalu kuambil peralatan yang kubutuhkan dan sepetak demi sepetak keramik lantai di ruangan keluarga kusikat bersih dengan sabun dan sikat bergagang kayu dengan arah putaran perlahan. Di setiap petak keramik yang telah ku lap muncul wajah suamiku tersenyum melihatku. Aku yang keseharianku tidak pernah mengenal sapu dan alat pel karena dari dulu semua urusan bersih-bersih rumah selalu dikerjakan oleh para asisten, pagi ini tiba-tiba tergerak hatiku untuk melakukannya...why ?
Because I must start it right now... SEMANGAT !!!
Note:
We miss him a lot!
Semoga Film "Get Married 2" bakal sukses :)
Diatas tempat tidur aku telpon suamiku untuk mengucapkan selamat atas selesainya pekerjaannya...walau baru 1 bagian dari 5 bagian pekerjaannya yang dikejar deadline.
Aku tanya apa dia sudah tidur, jawabnya: "Belumlah!".
..aku bilang biar aku saja yang tidur untuk dia, sambil tertawa dijawabnya; "Iya, mamah aja yang tidur deh.. yang enak tidurnya ya!"
Lalu kami sudahi pembicaraan dengan saling berbalas kata-kata "Love you, hon!"
Tapi setelah itu mataku tidak mau terpejam, terbayang suamiku yang masih bekerja sampai harus tidur dikantor juga. Memang beberapa bulan yang lalu suamiku sudah membicarakan dan minta pengertian aku dan anak-anak kalau setahun ini suamiku akan sangat sibuk dengan proyek barunya. Ada perasaan bersalah dalam diriku yang lebih banyak waktu santai-nya dibandingkan suamiku, aku bisa tidur selama yang kumau dan bisa bermain dengan anak2..kadang punya banyak waktu untuk bisa duduk berlama-lama didepan TV menikmati program demi program sampai bosan.
Sebenarnya banyak rencana yang ingin aku lakukan...tapi rencana yang berjibun itu belum satu juga yang terlaksana, pengen punya usaha ini usaha itu tapi kusadari semua usaha belum akan terlaksana kalau aku cuma ngomong saja! ... Kata Walt Disney: "The way to get started is to quit talking and begin doing"
Kuangkat badanku dari tempat tidur, lalu kuambil peralatan yang kubutuhkan dan sepetak demi sepetak keramik lantai di ruangan keluarga kusikat bersih dengan sabun dan sikat bergagang kayu dengan arah putaran perlahan. Di setiap petak keramik yang telah ku lap muncul wajah suamiku tersenyum melihatku. Aku yang keseharianku tidak pernah mengenal sapu dan alat pel karena dari dulu semua urusan bersih-bersih rumah selalu dikerjakan oleh para asisten, pagi ini tiba-tiba tergerak hatiku untuk melakukannya...why ?
Because I must start it right now... SEMANGAT !!!
Note:
We miss him a lot!
Semoga Film "Get Married 2" bakal sukses :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar