Karena keinginan berkunjung ke negeri Tom Yum Kung sudah lama aku impikan, otakkupun berputar-putar lagi, kali ini mencari solusi. Yang pasti bakal nebeng suami kemana-mana jadi aku hanya butuh biaya tiket pesawat, kata orang makanan disana murah (oke deh!), dan yang penting kudu punya itinerary "stay away from shopping center" ... ha ha ha
Buku Lonely Planet jadi andalanku, tempat2 menarik yang memungkinkan untuk dikunjungi dengan keterbatasan kocekpun aku tempel label post-it. Beberapa orang teman pun memberi info... "Loe kudu kesana dan kesana dan kesana... tempat itu menarik lho..dll".
Dan satu lagi yang paling penting masalah meninggalkan anak-anak 6 hari...hmmm.
Setelah merayu si kecil yang ternyata quite willing to cooperate, aku susun semua kebutuhan mereka... asisten yang menemani, menu makanan, obat2an dan catatan nomor-nomor telpon penting... siiiip I'm ready to go!
Inilah liputan perjalananku lewat rekaman kameraku :)
~~~~~~~~~~
Wat Pho, kuil tertua dan terbesar di Bangkok disebut juga Temple of the Reclining Buddha, di kuil ini terdapat patung Buddha terbesar dengan posisi berbaring. Kuil ini adalah pusat kelahiran dari pijat tradisional Thailand. Dan merupakan pusat pendidikan untuk obat tradisional Thai.
Chao Phraya River, menyusuri sungai yang lebar dan panjang dan bergelombang yang agak membuat gamang diriku, dengan tour boat memakan waktu sekitar 1 jam Thai traditional boat ini akan menyusuri anak-anak sungai yang lebih tenang tidak berombak besar, kita akan melihat beberapa temple dan suasana kehidupan masyarakat Thai sehari-hari di sepanjang anak sungai.
Sungainya benar-benar bersih bebas sampah...hebat!!!
Sungainya benar-benar bersih bebas sampah...hebat!!!
~~~~~~~~~~
Bangkok kota modern yang cukup padat, macetpun ada dimana-mana. Tapi kebiasaan "antri" membuat semua terlihat rapi tidak ada saling salib, tidak ada suara klakson yang menggonggong ehhh berisik. Ongkos Taxi lumayan murah dibandingkan dengan di Jakarta, dan alternatif lain ada monorel, bus dan Tuk-tuk (untuk yang satu ini harap hati-hati, jangan mau diajak mampir ditempat2 selain yang kita tuju karena bakal diminta ongkos tambahan yang mahal)
Tha Chang Pier Market, mengunjungi pasar traditional sangat menyenangkan untukku, seperti masuk kesebuah taman rasanya... pasar yang sederhana, bersih, dan teratur. Yang menjadi catatan pentingku "Tidak kutemukan Lalat dimana-mana... edun!" Makanan mentah maupun matang bebas dari pesawat2 pengintai yang bernama Lalat :))
Suan Lum, pasar malam ini besar sekali, ada juga Chatuchak Market yang buka hanya pada hari Sabtu&Minggu... begitu banyak bus pariwisata membawa turis mancanegara yang datang untuk membeli oleh-oleh khas Thailand, dan aku bertemu banyak orang Indonesia yang menjinjing tas-tas besar berisi hasil belanjaan ... itulah kebaikkan bangsaku orang sekampung bakal dapat oleh-oleh semua... dan aku menikmati suasana Shopping tanpa harus Shopping... glek! But stories in my journal book dan pictures in my camera are my gift for you :)
Khaosan Road, jalanan seperti Jalan Sabang bercampur suasana Kuta Bali, kehidupan malam yang ramai setiap hari. Para pelancong mancanegara menikmati berbagai jenis makanan minuman khas dan barang-barang unik di sepanjang jalan ini. Suara musik dari cafe-cafe di sepanjang jalan pun cukup menghibur.
Beberapa Restaurant & Cafe yang aku kunjungi, tidak terlalu mahal dan ukuran porsi makanannya pun cukup besar... bisa di-sharing :) ... dan yang pasti suasananya nyaman sekali.
Notes:
Happy Anniversary, my love!
Thank you for being here with me, for 16 years of our beautiful days... and I love you!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar