Senin, 15 Desember 2008

Family Tree

Kemarin kami kedatangan tamu dari pihak suamiku yang berjumlah 6 orang yang berusia antara 50-78 tahun...orang-orang tua yang penuh semangat (agak membuat diriku malu yang kadang suka dilanda penyakit kurang semangat ha3). 5 orang tua ini baru pertama kalinya menginjakkan kaki di ibukota Jakarta dan 1 orang lagi sudah pernah tetapi itupun 30 tahun yang lalu saat jalan tol belum ada.

Mereka merasa bagaikan mendapat durian runtuh (kata mereka) ketika diajak ke Jakarta, mereka yang tinggal di daerah terpencil di Sulawesi yang karena jauh jaraknya sekitar 6 jam perjalanan dan juga mungkin karena faktor ekonomi membuat mereka jarang pergi ke ibukota provinsi , tiba-tiba diajak ke ibukota negara...ucapan syukur tidak pernah putus diucapkan disetiap cerita-cerita polos mereka.
Walaupun hanya sempat menginap di rumahku 1 malam saja tapi banyak cerita yang kudapat dari para sepuh ini, terutama keterkaitan mereka dengan suamiku dan anak-anakku tentunya. Mereka bercerita tentang kehebatan kekeluargaan di kampung mereka, bagaimana nenek-nenek mereka menjaga kampung halaman yang damai sampai sekarang dan aku telah melihat sendiri kebenaran ucapan mereka waktu menghadiri acara reuni akbar keluarga besar yang digelar disana.

Kakek mereka adalah seorang pemimpin besar yang memiliki anak cucu banyak sekali dari 4 orang istri yang hidup rukun berdampingan bertetanggaan di satu kampung, yang sangat-sangat tidak mungkin dilakukan oleh para pemimpin sekarang..ahh jadi ngelantur :)
Dulu sewaktu kami masih pacaran, suamiku pernah cerita setiap mereka liburan ke kampung, mereka tidak bisa menolak harus mendatangi ke rumah 4 nenek-nenek mereka dan harus makan disetiap rumah panggung yang mereka datangi.
Hingga kini turunan mereka (termasuk suamiku) hidup menyebar di seluruh belahan bumi ini, dan mereka tetap merasakan ikatan kekeluargaan itu.


Lain dengan keluarga dari pihakku yang tidak terlalu banyak jumlahnya sehingga aku masih dapat mengingatnya dan masih bisa menceritakannya untuk anak-anakku mulai dari generasi mbah buyutku :)
Aku berencana akan menanyakan data keluarga besar suamiku, dan ingin menyusulkan untuk dibuat dalam bentuk
family tree dan mungkin bisa lebih canggih lagi dibuatkan website keluarga, agar kami mudah menerangkan kepada anak-anak karena keluarga suamiku sangat-sangat keluarga besar yang anggotanya sangat-sangat banyak, sehingga sangat-sangat susah untuk mengingatnya di kepalaku yang kadang mengalami short memory lost alias mulai pikun...ha3 :)

Semoga generasi kami tetap dapat menjaga silaturahmi sehingga ikatan kekeluargaan tetap terjaga dan bisa diturunkan ke anak-anakku...agar mereka mengetahui akar turunan mereka dan mengenal generasi-generasi sebelum mereka dan anak-anakku harus bangga menjadi bagian dari itu.


Tidak ada komentar: