Pertengahan Desember 2007 kami menghadiri acara Reuni Keluarga Besar di kampung halaman suamiku.
Desa indah yang masih mempertahankan keasriannya, udara masih segar karena dikelilingi pohon-pohon hijau, disetiap halaman rumah panggung (rumah tradisional) tumbuh beberapa pohon mangga yang sedang berbuah, perkebunan rakyat mengelilingi desa ini.
Sebelum memasuki desa Malua kita harus melewati jembatan yang dibangun oleh Insinyur Sipil pertama putra Malua, yang menyumbangkan karyanya untuk kampung halaman. Jembatan tersebut melintasi sungai Malua yang merupakan sumber air desa ini.
Air mengalir deras tidak terlihat sampah sama sekali, sungguh pemandangan yang langka bagi anak-anakku (Kharis dan Karin).
Mereka sangat menikmati bermain air di sungai yang bersih ini, andai mereka dapat melakukan ini di Jakarta atau sekitar Jakarta pasti akan sangat menyenangkan.
Tapi sungai bersih tidak akan kita temukan di perkotaan dan di daerah sekitarnya, bahkan air bersihpun mulai sulit didapat.
Kenyataan di tahun 2006, setidaknya 90 juta rakyat Indonesia tidak memiliki akses air bersih. 97,5% air di bumi ini adalah air laut dan 2,5 % air yang layak digunakan manusia.
Hanya sebagian kecil dari air yang layak digunakan manusia adalah air bersih yang layak dikonsumsi ....Apa yang yang dapat kita lakukan?
Menurutku kita harus mulai menanamkan kesadaran pada diri sendiri untuk peduli pada keadaaan masa depan lingkungan. Jika hal itu sudah bisa kita lakukan, maka kita dapat "menularkannya" ke orang lain.
Kita harus mulai melakukan gerakan SAVE THE WATER !!!
Hemat pemakaian air ketika mandi, mencuci atau menggosok gigi. Jangan biarkan kran air menyala terus ketika melakukan kegiatan tersebut.
Mandi menggunakan shower lebih baik daripada mengisi air di bathtub.
Periksalah pipa-pipa air di rumah, perbaiki segera jika ada kebocoran.
Siram tanaman pada pagi atau sore hari, karena udara panas di siang hari dapat menyebabkan air menguap dengan cepat.
Buatlah sumur resapan air di halaman rumah, agar air hujan dapat tertampung oleh tanah untuk menjadi cadangan air bersih bumi.
Hindari pembuatan pengerasan tanah yang terlalu luas. Menggunakan conblock untuk jalan setapak/carport lebih dianjurkan agar air tetap dapat masuk ke tanah lewat sela-sela conblock.
Mudah-mudahan generasi sesudah kita masih dapat menikmati Air Bersih dengan kita melakukan hal-hal sederhana tersebut di rumah kita....Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar