Selasa, 26 Februari 2008

KEBUN

Gara-gara buka blog orang-orang yang pada punya kebun di rumah...aku jadi latah ingin punya juga.
Tapi tidak mungkin halaman belakang yang cuma seuprit dan ketutup rumput, aku cangkul untuk berkebun.

Karena keinginan yang menggebu-gebu, tetap aku semaikan beberapa bibit di pot2 kecil...sambil nanti baru di pikirkan mau di tanam dimana.

Ya ampun...baru 3 hari bibit kacang panjang sudah mulai nongol dan bibit bayam sudah tumbuh 2cm dan yang bikin panik bibit timun sudah 4cm. They grow so fast! ... Harus aku tanam dimana semua ini.... Aku akan cari pot yang lebih besar atau nanti bisa juga aku selipkan diantara tanaman di taman belakang.


Kata saudaraku, bayam bisa dipanen 1 bulan lagi. Kebayang bulan depan masak sayur bening hasil panenan (bakal seru nih!)...

Aku pernah ketemu seorang dosen Psikologi di Malang, kebetulan ibuku saat itu sedang memegang tanaman di pot kecil...tiba-tiba beliau (sudah rada sepuh) berkata dengan aksen Belanda-nya, "Rawatlah tanaman ini dengan LOVE."
Aku akan mengikuti sarannya untuk menanam sayuranku "with Love" dan mudah-mudahan semua sayuranku tumbuh subur.

Senin, 25 Februari 2008

TUGAS SEKOLAH

Tulisan kita di blog ternyata sangat bermanfaat untuk diri sendiri.
Beberapa hari yang lalu anak-ku dapat tugas sekolah dadakan, sebenarnya tugas kelompok tapi karena teman2nya tidak dapat mengerjakan bersama-sama, akhirnya Karin berinisiatif sore itu bertanya ke guru BimBel (Bimbingan Belajar). Malamnya dengan catatan ditangan Karin menyetik hasil diskusinya di laptop.
Waktu menunjukan jam 8.30 berarti 1/2 jam lagi waktunya untuk tidur. Aku menawarkan diri untuk membantu menyelesaikan tugasnya. Karin dengan senang hati mengiyakan tawaranku dan ambil ancang-ancang untuk tidur.

Aku mulai membaca pertanyaan2 di tugas sekolah tersebut yaitu tentang Pemanasan Global, Efek Rumah Kaca dan Pencemaran Lingkungan.
Pada bagian tentang Pemanasan Global Karin menulis cukup bagus tapi tetap menurutku masih kurang, info dari guru BimBelnya kurang lengkap. Tapi kata Karin tidak perlu panjang-panjang bahasannya nanti guru di sekolah tidak percaya kalau tugas tersebut Karin yang mengerjakan (?!?!?)...OK lah aku setuju dengan pendapatnya.

Lanjut kebahasan ke dua tentang Efek Rumah Kaca, ku-intip catatannya...bola mataku terasa mau copot dari tempatnya (..ha3 ungkapan kalau kita kaget dan tidak percaya).
Penasaran ku-baca ulang...Efek rumah kaca adalah kondisi buruk yang disebabkan oleh banyaknya dibangunnya gedung2 tinggi yang memakai kaca di dindingnya... " what ?!?! "
"Bener dong mah" kata Karin "Kata guru BimBel begitu !!!" sambungnya.

Ada yang tidak benar ini, tapi susah juga kalau aku ngotot memberitahunya. "Kita search di internet sama-sama yuk!".
Kami menemukan disalah satu website yang menerangkan bahwa Efek Rumah Kaca adalah
merupakan sebuah proses di mana atmosfer memanaskan Bumi.

Energi panas Matahari yang diterima Bumi harusnya dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, lalu dikembalikan ke permukaan bumi lagi sehingga bumi menjadi panas.
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas
karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar lainnya.
Akhirnya Karin mengerti juga...dan karena matanya sudah tidak bisa menahan kantuk dia minta izin untuk tidur. Dan memohon supaya besok pagi tugasnya sudah ada di meja ( ?!?!? )
Akhirnya aku mengerjakan tugas Karin dengan sistem Copy Paste alias comot sana comot sini, tapi sebagian besar aku ambil dari artikel di blog-ku ini.
Pagi hari di samping piring sarapan pagi aku sudah letakkan tugas sekolahnya...Karin senang karena tugasnya aku buat dengan huruf sesuai pilihannya dan dengan huruf berwarna-warni seperti warna bunga bunga di taman...dan di lembar Judul tertulis nama kelompok SAKURA (aku ga tau Karin pilih sendiri nama itu atau guru-nya yang kasih).
Yang pasti tugas aku buat 2 set copy-an, satu untuk di kumpulkan di sekolah dan satu lagi untuk guru BimBel yang menurutku harusnya lebih tahu banyak lagi tentang pengetahuan umum !.

Sabtu, 23 Februari 2008

KIDS JOKES

Sewaktu mencari buku resep masakan di perpustakaan kecil di kamar atas, aku menemukan buku catatan lama-ku...isinya tentang catatan2 kecil-ku ditahun 2000-2004.
Aku tersenyum geli membaca tulisan tentang "kelucuan2 anak-anakku",antaranya

Joke I. Mas Kharis si Raja Romantis.
Kharis : Mas dak mau krupuknya !
Mamah : Kenapa?

Kharis : Krupuknya dak romantis !

Mamah : ?!?!? kenapa dak romantis sayang?
Kharis : Abis gosoooong *!
*Romantis = Putih, bagus, cantik.
Dak Romantis = Hitam, gosong, jelek.


Joke II. Tinggian yang mana ?

Karin : Mah, mana yang tinggi Allah atau Mesjid?
Mamah : Pasti Allah dong...karena Allah itu Maha Besar
Karin : Kasian ya Allah kejedut dong...

Karin : Kan mesjid rumahnya Allah.

Mamah : Astaghfirullah anakku :)
Waktu itu Karin sekolah di TK Al-Azhar baru dapat pelajaran ttg sifat-sifat Allah.


Joke III. Bunyinya...

Kharis : dek, kucing bunyinya kayak apa ?

Karin : Meong..meong

Kharis : Kalo anjing ?

Karin : Guk..guk...guk
Kharis : Kalo sapi ?

Karin : Saaaa piiiii....

................. Ha ha ha ...............


Dijamin anak-anakku akan tertawa nanti kalau mereka baca tulisan ini.....what a funny story they have !

Rabu, 20 Februari 2008

CHEF KARIN


Karin : "Mah, ade mau bikin kue dong!".
Karin : "Resepnya yang mamah pernah catetin ini kan?".
Aku meng-iya-kan dari ruang sebelah, Catatan resep sengaja aku tempel dekat kompor jadi kapan dia mau buat lagi mudah mencarinya.


Karin anak perempuanku (10 tahun kurang sebulan) memang suka coba-coba memasak sendiri. Kadang dia membuatkan teh untukku dan papah-nya, atau masak nasi goreng untuk dia makan sendiri walaupun bahannya hanya nasi, margarin, telur dan kecap.

Biasanya aku hanya mengawasi dari jauh, "Ade bisa mah, Ade kan mau mandiri!".
Tapi aku tidak mengizinkan dia untuk mendekati kompor jika
aku tidak ada di rumah.

Semua masakannya selalu dia hias waktu disajikan. Kreatifitas-nya boleh dipuji. Sepertinya sebentar lagi she'll taking over my job as a home chef....

PANCAKE

Story behind this picture,

Jam lima pagi, waker bunyi dengan suara yang keras tapi entah kenapa tanganku otomatis menekan tombol off ...dan tertidur kembali.

Aku terlompat melihat jam menunjukkan jam 5:45 ..."panik" menyerang sesaat.
But I took a deep breath dan langsung menuju dapur menyiapkan sarapan.

Dalam 15 menit adonan “pancake” ready to cook, plus 2 cangkir teh untuk Kharis & Karin tersedia di meja ...Time to wake them up!

Sementara mereka mandi dan siap-siap dengan seragamnya, aku mulai memasak adonan pancake-ku. Jam 6.20 pancake siap di santap ... I did it on time :)

Pancake Recipe,

150 gram Terigu

50 gram Gula Pasir

1 st Baking Powder

2 butir Kuning Telur

200 ml Susu cair

2 butir Putih Telur

75 gram Margarine , cairkan.

- Kocok putih telur sampai kaku, sisihkan.

- Campur terigu,gula dan baking powder.

- Masukkan susu dan kuning telur, aduk rata.

- Lalu masukkan putih telur yang sudah dikocok kaku, aduk perlahan.

- Terakhir tambahkan margarine cair.

- Masak adonan dengan ukuran sesuai selera diatas Pan Teflon.

Pancake bisa disajikan dengan maple syrup, madu, selai atau susu kental manis. (Kharis & Karin lebih suka Maple Syrup).

Minggu, 17 Februari 2008

QUALITY TIME


Tadi siang di hari Minggu ini, mendengar suara genjreng-genjreng gitar anakku dan suara gedebak-gedebuk drum suamiku membuat hatiku bahagia, telingaku menikmati lagu-lagu Nidji yang mereka mainkan walaupun volume-nya maximal . Dan sepertinya suara musik mereka terdengar oleh tetangga sekitar rumahku...mudah-mudahan tetangga-ku menikmatinya juga.

Sering kita dengar orang berteori tentang kebersamaan orang tua dengan anak-anak “Yang penting adalah Quality bukan Quantity”. Mungkin kadang untuk sebagian orang hal ini terdengar seperti pembelaan diri atas kesibukan extra mereka.

Aku dan suami adalah orang yang mendukung teori “Yang penting adalah Quality bukan Quantity”... walaupun tidak 100% , karena keberadaan kita didekat mereka tetap sangat anak-anak butuhkan. Berangkat pagi dan pulang malam, badan capek terkadang ingin langsung istirahat atau anak-anak sudah tidur duluan sebelum kita sampai rumah adalah kejadian yang sering dialami orangtua yang bekerja penuh waktu yang kantor dan rumah berjarak jauh.

Karena kami merasa anak-anak membutuhkan Quality dan Quantity Time, maka aku dan suami berbagi tugas Quantity time adalalah bagianku Quality time bagian suamiku. Bukan berarti kebersamaanku dengan anak-anak tidak berkualitas dan bukan juga menjadikan suamiku tidak meluangkan cukup waktu untuk anak-anak. Suamiku adalah seorang pekerja yang super sibuk, dan juga punya kegiatan lain yang padat. Tapi itu tidak menjadi ganjalan untukku karena dari awal pernikahan suamiku sudah seperti itu...aku punya sebutan untuknya “Manusia kreatif yang super aktif”.

Dulu sewaktu anak pertama kami masih bayi, karena pekerjaan suamiku tidak memungkinkan untuk pulang ke rumah, jadi aku dan anakku yang datang ke kantor bahkan kadang sampai menginap , tidur di sofa yang ada di ruang kerja suamiku. Selain aku pribadi sering merindukan dia, yang pasti dia juga merindukan anak & istri-nya.

Setelah lahir anak kedua aku tidak pernah melakukan itu lagi, maksudku tidur di sofa kantor. Tapi kami sering menemani suamiku bekerja sampai malam di kantor-nya, anak-anak selalu membawa mainan mereka dan suamiku akan ikut bermain bersama disela-sela pekerjaannya. Jika anak-anak sudah mengantuk kami akan pulang bertiga karena suamiku tetap harus melanjutkan pekerjaannya.

Tidak terasa waktu berlalu dengan cepat, anak-anakku sudah mulai besar, mereka mulai punya kegiatan lain selain kegiatan sekolah...sekarang gantian suamiku yang ingin selalu ikutan dan menemani anak-anak dalam kegiatan mereka...efek timbal balik terjadi , apakah ini karena Quality dan Quantity kebersamaan semenjak anak-anak kecil ??? Ya, mungkin saja....
Dan aku sebagai ibu berharap keberadaanku di dekat mereka dapat memberi arti yang baik buat perkembangan mereka.



BUAH SELATUT

Karena keterbatasan waktu dan jarak membuat aku jarang bertemu saudara-saudaraku.
Tapi kami selalu berusaha melakukan kontak, dengan kecanggihan teknologi
aku bisa telpon-telponan dengan adik perempuanku yang tinggal di Bekasi, ber-sms-an dengan adik laki-lakiku yang ada di Makassar, dan ber-chatting-ria dengan kakak laki-lakiku yang sudah hampir setahun tinggal di Aberdeen, Scotlandia.

Tapi tetap paling asik memang kalau kami berkumpul, bernostalgia tentang masa kecil kami. Kami dilahiran dan besar di Pekanbaru,Riau. Orang tua kami dulu bekerja di perusahaan minyak. Walaupun kami tinggal di kompleks perumahan perusahaan yang serba teratur, rapi dan bersih, tapi kami lebih suka bermain ke rumah sepupu yang berada di ladang (kebun) yang letaknya jauh dari jalan besar yang di kanan kiri jalanan setapaknya adalah semak.

Disepanjang jalan menuju ladang banyak yang kami lakukan, kami petik pucuk ubi (daun singkong) berikut tangkai daunnya untuk membuat kalung seperti medali, kadang kami berhenti untuk main di parit yaitu saluran air yang airnya berasal dari hutan, airnya bening dan kami suka menangkap ikan senter (ikan kecil yang dikepalanya ada titik terang seperti lampu senter) sangat sulit menangkap ikan ini karena gerakannya seperti chaplin alias cepat sekali.

Yang paling kami suka adalah memetik buah-buah liar yang kata orang tua adalah makanan ular. Pada waktu itu semua terasa enak, ada buah dari bunga sekeduduk yang membuat gigi berwarna ungu ketika memakannya dan ada buah selatut yang aku tidak tahu apa nama dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Latinnya. Aku sudah coba search di internet tapi tidak menemukannya.

Selatut ada 2 jenis, ada yang seperti tomat kecil terbungkus kelopak berbentuk lonceng, ukurannya kira-kira sebesar "leuncak". Yang satu lagi selatut yang terbungkus kelopak berbulu, isi buahnya biji-biji menyerupai buah markisa rasanya manis-manis asam.



Buah selatut berbulu ini aku temukan di Makassar, di halaman belakang rumah di Gunungsari, rumah tempat suamiku tinggal sewaktu kecil.
Jadi jika suatu hari teman-teman melihat tanaman ini dan berani mencoba-nya silahkan saja jangan takut karena anak-anakku pun telah mencoba-nya .

Untuk kakak dan adik-adikku jika kalian buka blog ini dan melihat photo diatas pasti kalian pengen makan selatut lagi kan? Dan mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa kumpul bersama lagi...untuk bercerita seru tentang buah selatut.

Sabtu, 16 Februari 2008

Mengurangi Pemanasan Global

Pemanasan Global diakibatkan karena meningkatnya suhu bumi (atmosfir, laut dan daratan bumi). Penyebab utama terjadinya Pemanasan Global adalah pemborosan penggunaan energi, penerbangan hutan, eksplorasi sumber energi di bumi yang berlebihan.

Akibat bumi yang semakin panas dan es di kutub mencair sehingga volume air laut bertambah dan permukaan laut semakin tinggi, hal ini akan mengancam keberadaan beberapa pulau di dunia. Terlebih Indonesia sebagai negara kepulauan.

Diprediksikan tahun 2050 beberapa wilayah Indonesia akan tenggelam. Jika wilayah Ancol , Tanjung Priok diprekdisikan tenggelam bisa kita bayangkan beberapa pulau di Indonesia akan lenyap tentunya..

APA YANG DAPAT KITA LAKUKAN UNTUK MENCEGAHNYA?

PAPERLESS

Hemat penggunaan kertas dengan cara mengunakan kembali kertas bekas,untuk mengurangi jumlah pohon pohon yang akan ditebang untuk bahan dasar pembuatan kertas.

Bijaklah dalam penggunaan tisu toilet, karena tisu adalah produk sekali pakai tidak bisa didaur ulang kembali. Dan gunakanlah saputangan untuk menyeka keringat.

Jangan terima kertas selebaran promosi yang sering dibagikan di mal, yang sering kali kita buang langsung ke tong sampah tanpa membacanya.

Tidak perlu mencetak slip di ATM jika tidak benar benar di butuhkan, bawalah notes&pulpen jika ingin mencatat saldo tabungan.

Pilihlah cone (kue corong) sewaktu membeli es krim, bukan paper cup.

SAVE THE ENERGY

Selain menghabiskan sumber energi biasanya peralatan elektronik menghasilkan emisi karbon dioksida yang berbahaya untuk kesehatan.

Matikan semua alat elektronik bila sudah tidak diperlukan, sebagian besar alat elektronik di rumah menyerap energi listrik yang besar walupun dalam kondisi “stand by”. Gunakan lampu neon atau jenis lain yang hemat energi.

Berkumpullah di satu ruangan untuk melakukan aktifitas bersama, mungkin anak-anak belajar dan ayah ibu membaca buku atau lainnya, selain menghemat pemakaian listrik untuk penerangan & AC keakraban keluargapun akan tercipta.


SAVE THE WATER

lihat posting blog-ku ttg AIR BERSIH

GO GREEN

Menanam pohon dihalaman rumah untuk penghijauan, menyaring polusi udara, memudahkan penyerapan air ke dalam tanah. Selain membuat udara menjadi segar pepohonan membuat udara lebih dingin sehingga dapat menghemat listrik AC.

Manfaatkan juga tanah kosong di halaman untuk berkebun,menanam tanaman produktif (buah&sayur) yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan sehat.

Pilahlah sampah organik dan non organik, sampah organik dapat dijadikan pupuk kompos. Sedangkan sampah non organik dapat di daur ulang menjadi produk lain.

Jangan membakar sampah karena bisa menghasilkan gas-gas yang dapat menimbulkan pencemaran tanah dan udara. Dan jangan membuang sampah sembarangan.

Minimalkan penggunaan plastik dalam kegiatan sehari-hari, seperti kantong plastik belanja. Karena dibutuhkan waktu 1000 tahun untuk menguraikan plastik secara alami. Bawalah keranjang belanja sendiri jika berbelanja.

Mungkin terdengar mengada-ada atau sulit untuk melaksanakannya, tapi jika kita semua menginginkan kelangsungan kehidupan yang baik untuk anak-anak kita di masa depan, marilah kita mulai gerakan ini untuk Mengurangi Pemanasan Global.

AIR BERSIH


Pertengahan Desember 2007 kami menghadiri acara Reuni Keluarga Besar di kampung halaman suamiku.

Malua adalah sebuah desa di Kabupaten Enrekang yang berjarak 6 jam perjalanan dari Makassar.

Desa indah yang masih mempertahankan keasriannya, udara masih segar karena dikelilingi pohon-pohon hijau, disetiap halaman rumah panggung (rumah tradisional) tumbuh beberapa pohon mangga yang sedang berbuah, perkebunan rakyat mengelilingi desa ini.

Sebelum memasuki desa Malua kita harus melewati jembatan yang dibangun oleh Insinyur Sipil pertama putra Malua, yang menyumbangkan karyanya untuk kampung halaman. Jembatan tersebut melintasi sungai Malua yang merupakan sumber air desa ini.
Air mengalir deras tidak terlihat sampah sama sekali, sungguh pemandangan yang langka bagi anak-anakku (Kharis dan Karin).
Mereka sangat menikmati bermain air di sungai yang bersih ini, andai mereka dapat melakukan ini di Jakarta atau sekitar Jakarta pasti akan sangat menyenangkan.

Tapi sungai bersih tidak akan kita temukan di perkotaan dan di daerah sekitarnya, bahkan air bersihpun mulai sulit didapat.
Kenyataan di tahun 2006, setidaknya 90 juta rakyat Indonesia tidak memiliki akses air bersih. 97,5% air di bumi ini adalah air laut dan 2,5 % air yang layak digunakan manusia.

Hanya sebagian kecil dari air yang layak digunakan manusia adalah air bersih yang layak dikonsumsi ....Apa yang yang dapat kita lakukan?

Menurutku kita harus mulai menanamkan kesadaran pada diri sendiri untuk peduli pada keadaaan masa depan lingkungan. Jika hal itu sudah bisa kita lakukan, maka kita dapat "menularkannya" ke orang lain.

Kita harus mulai melakukan gerakan SAVE THE WATER !!!

Hemat pemakaian air ketika mandi, mencuci atau menggosok gigi. Jangan biarkan kran air menyala terus ketika melakukan kegiatan tersebut.

Mandi menggunakan shower lebih baik daripada mengisi air di bathtub.

Periksalah pipa-pipa air di rumah, perbaiki segera jika ada kebocoran.

Siram tanaman pada pagi atau sore hari, karena udara panas di siang hari dapat menyebabkan air menguap dengan cepat.

Buatlah sumur resapan air di halaman rumah, agar air hujan dapat tertampung oleh tanah untuk menjadi cadangan air bersih bumi.

Hindari pembuatan pengerasan tanah yang terlalu luas. Menggunakan conblock untuk jalan setapak/carport lebih dianjurkan agar air tetap dapat masuk ke tanah lewat sela-sela conblock.

Mudah-mudahan generasi sesudah kita masih dapat menikmati Air Bersih dengan kita melakukan hal-hal sederhana tersebut di rumah kita....Amin

Selasa, 05 Februari 2008

KUE LAPIS


















Kemarin pagi ibu mertuaku menghantar KUE LAPIS buatannya (lihat photo), aku jadi teringat kejadian waktu aku kelas 6 SD. Ibuku yang punya hobbi masak, hari itu membuat KUE LAPIS untuk kudapan sore hari.
Karena ibuku ada acara dengan ibu-ibu kompleks, maka KUE LAPIS yang sedang dikukus dititipkan ke aku & adikku untuk mematikan kompor seperempat jam kemudian.
 
Dasar anak-anak kalau sudah main lupa segalanya...1jam berlalu dan tiba-tiba bau tidak enak tercium tajam....CELAKA!! Kukusan sudah tidak berbentuk apalagi KUE LAPISnya, untungnya tidak terjadi kebakaran.
Ibuku kaget melihat KUE LAPISnya dan geleng-geleng kepala mendengar cerita kami, tapi ibuku tidak marah, aku rasa ibuku menyadari kalau Jangan pernah membiarkan anak dekat/bermain dengan api/kompor tanpa pengawasan !”


Semalam aku sms ibuku untuk meminta resep KUE LAPISnya, mungkin weekend ini aku dan anak-anak akan coba membuatnya...tapi sms jawaban dari ibuku: “ukur aja santan 3per4 loyang baru kasi bhn lain”...ibuku tidak menemukan catatan resepnya , dan ibuku sms lagi: “ di kira2 aja pasti enak lah”.
Dan jawaban yang sama aku dapatkan juga dari ibu mertuaku, "di kira-kira saja".


Kata suamiku kalau mau belajar harus berdiri didekat mereka ketika mereka masak dan harus pegang kertas&pena untuk mencatat.
Jadi sementara aku hanya bisa sharing cerita dulu, kalau Resep KUE LAPIS sudah aku dapatkan pasti aku sharing lagi.

ROTI SUSHI


Menurut para ahli, sarapan pagi adalah sesuatu yang wajib kita lakukan sebagai sumber energi untuk melakukan kegiatan mulai pagi hingga siang hari.

Sempitnya waktu di pagi hari, membuat kita para ibu bingung harus menyediakan makanan apa untuk sarapan anak.

Kadang sudah dimasakkan makanan yang “rada merepotkan” tetap saja mereka malas untuk menyantapnya.

Memberi tampilan lain dari makanan yang “biasa” ternyata menjadi senjata ampuh yg bisa diandalkan.

ROTI SUSHI ini salah satu contoh sederhana...seperti biasa roti dikasih mentega dan meises atau selai lalu digulung seperti shusi lalu dipotong-potong dan tusuk dengan tusuk gigi, dan komentar mereka: “ Wah, lebih enak ya mah rasanya!”.

Dalam hati aku tersenyum geli, sambil mencari-cari ide apa lagi untuk hari-hari berikutnya.

Minggu, 03 Februari 2008

Bunga-bunga Indah

Photo ini diambil Mei 2005 di Nagoya,Jepang.
Banyak teman-teman yang suka dan terkagum-kagum, apalagi aku sang photografer-nya.
Sebenarnya warna asli bunga ini lebih indah, maklum aku hanya pakai pocket camera waktu mengabadikannya.

Lihat foto2ku di Jepang.

Pewarna Makanan

TAHUKAH KAMU ;

Bahan tambahan apa saja yang sering digunakan pada jajananmu ?

Salah satunya adalah pewarna buatan. Pewarna buatan yang sering digunakan adalah rhodamin B (warna merah) dan methanil yellow (kuning). Padahal, keduanya biasa digunakan sebagai pewarna tekstil.

Sebenarnya ada pewarna alamiah yang lebih aman seperti kunyit, tapi karena dianggap kurang menarik apalagi untuk jajanan anak-anak, maka bahan tersebut tidak mereka gunakan.

Bahan pewarna buatan sangat berbahaya bisa memicu diare, alergi, sampai kanker dan kerusakan ginjal.

Anakku ; Sekarang kalian sudah tahu, jadi berhati-hatilah. Jangan memilih jajanan yang berwarna mencolok.

Orangtua & Sekolah ; Awasi selalu konsumsi jajanan anak, lebih baik memberi bekal yang disiapkan dari rumah.

Larang penjualan jajanan yang mengandung bahan Pewarna Buatan di sekolah & sekitar sekolah.

Pengawet Makanan

Bahan tambahan apa saja yang sering digunakan pada jajananmu ?

Formalin sering disalahgunakan untuk pengawet makanan. Sebenarnya formalin digunakan untuk membunuh bakteri pembusuk atau untuk mengawetkan jasad mahluk hidup.

Garam dan gula adalah bahan pengawet alamiah yang jauh lebih aman.

Seperti mi instan, selain dikasih formalin, terkadang juga diberi semacam cairan lilin agar tidak lengket.

Bahan ini sangat berbahaya untuk tubuh kita.

Bila sering dikonsumsi, formalin dapat memengaruhi kerja saraf.

Anakku, Batasi atau hindarilah mengkonsumsi mie instan karena dibutuhkan waktu 3 hari untuk membersihkan residu dari mie instan didalam tubuh, itupun harus minum banyak air dan makan serat tinggi (sayur&buah).

Penyedap Makanan

Bahan tambahan apa saja yang sering digunakan pada jajananmu ?

Sebagian besar anak-anak selalu ingin makan makanan yang rasanya gurih sekali, padahal banyak jajanan yang menggunakan penyedap buatan untuk mendapatkan rasa gurih itu.

Bahan tambahan yang harus diwaspadai adalah MSG (bumbu penyedap masakan) dan pemanis buatan.

Meski efek MSG berbeda-beda pada setiap orang, tergantung usia, tapi untuk amannya, sebaiknya tidak usah diberi MSG.

MSG bisa berdampak ke gangguan di hati, menimbulkan gangguan alergi, depresi, bahkan mengganggu keseimbangan fungsi otak.

MSG juga sebaiknya tidak dikonsumsi ibu hamil, karena bisa masuk ke plasenta (bayi dalam kandungan).

Sementara pemanis buatan, pada tingkat tertentu bisa menjadi karsinogen yaitu zat pengebab kanker.

Anakku,belajarlah untuk mengenal rasa asli setiap makanan. Jagung tetap rasa jagung bukan Jagung rasa Ayam, dan masakan Ayam tidak perlu diberi penyedap buatan karena Ayam sendiri sudah sedap.

Sabtu, 02 Februari 2008

PILIHLAH JAJANAN DENGAN BENAR



Anakku, pilihlah jajanan dengan cara:

Lihat warna makanan, apakah mencolok atau jauh berbeda dari warna aslinya ? Warna snack, kerupuk, mi, es krim yang berwarna terlalu mencolok kemungkinan telah ditambahi zat pewarna yang tidak aman.

Cicipi dahulu , apakah rasanya sangat gurih ? Makanan yang tidak aman umumnya berasa tajam.

Periksa kualitas makanan , apakah masih segar atau tidak? Jika sudah berjamur atau berubah warna berarti makanan tersebut sudah kadaluarsa dan akan dapat menyebabkan keracunan.

Cium baunya , apakah berbau tengik ? Jika iya, itu merupakan pertanda makanan tersebut sudah rusak atau terkontaminasi oleh mikroorganisme.

Orangtua : Bacalah dengan teliti komposisi jajanan anak kita, adakah kandungan bahan-bahan makanan tambahan yang berbahaya ? Seperti Penyedap, Pengawet dan Pewarna, karena bahan tersebut dapat merusak kesehatan.